Sabtu, 26 Oktober 2013

ANAKKU MENJADI PENCEMBURU, KENAPA?



                Bunda memiliki buah hati  usia 3-6 tahun? Heran dengan perubahan tingkah laku si buah hati yang menjadi pencemburu? Jangan khawatir, ini lumrah terjadi pada usia buah hati anda saat ini. Sebagian besar orang tua akan menemukan fenomena ini pada buah hatinya di usia 3-6 tahun baik laki-laki maupun perempuan. Hal tersebut merupakan bagian dari tahap perkembangan buah hati. 
                Pada tahap ini buah hati mulai belajar untuk mengenali jenis kelamin berdasarkan perbedaan fisik yaitu yang paling menonjol adalah alat kelamin. Sehingga si buah hati mulai mampu mengidentifikasi jenis kelaminnya sendiri dan orang-orang disekitarnya. Di sisi lain anak mulai memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Namun bukan tertarik terhadap lawan jenis layaknya remaja atau orang dewasa, melainkan ketertarikan dengan pihak terdekatnya saat ini yaitu orang tua. Sehingga yang terjadi adalah si buah hati cenderung tertarik kepada orang tua dengan jenis kelamin yang berbeda dengan si buah hati. Maka si jagoan akan lengket dengan bunda, sedangkan si centil akan lengket dengan ayahnya. 
                Bagi si buah hati, sayangnya keinginan untuk memiliki ayah atau bundanya terhalang karena masing-masing telah memiliki pasangan. Jadi jangan heran jika buah hati berusaha mengimitasi orang tua yang berjenis kelamin sama. Bagi si centil dia akan begitu suka mengamati anda berdandan, mengotak-atik alat make-up, berkaca, meminta dibelikan assesoris, mencoba high heels/wedges. Sedangkan si jagoan lebih suka mengamati apa yang anda lakukan, mengotak-atik barang layaknya sedang melakukan perbaikan, dan lain sebagainya. Dalam tahap ini bunda dapat memanfaatkan kesempatan yang ada, dan tentunya bekerjasama dengan ayah untuk memaksimalkan perkembangan si buah hati. Salah satu menyiapkan diri untuk menjadi pihak yang diimitasi, sedangkan yang lainnya pemberi reward, pembenahan, dan pemahaman. Pembagian tugas antara ayah dan bunda tersebut tentu disesuaikan dengan masing-masing jenis kelamin buah hati. Dengan begitu, diharapkan ada pembelajaran yang begitu banyak dan penting tanpa si buah hati merasaka bosan dan tertekan.

By : Shilvia Dwi Criandhani
115120301111046

Tidak ada komentar:

Posting Komentar