Jumat, 03 Januari 2014

Anak & Media

Suka Nonton Film Kartun Curiuos George VS Membaca buku dongeng Kancil dan Siput
Subjek merupakan anak berusia 6 tahun dan duduk di kelas 5 Sekolah Dasar. Subjek merupakan sepupu saya. Ketika saya tanya kartun apa yang dia suka dia langsung menjawab “George!”. Setelah saya telusuri lebih lanjut ternyata yang dimaksudkan dengan george adalah serial kartun yang berjudul Curious George yang tayang di antv. Setiap saya kerumahnya sewaktu siang dia pasti sedang melihat kartun geroge tersebut.  Subjek menyukai film kartun tersebut karena menurutnya kartun tersebut lucu. Dan juga subjek senang melihat kartun tersebut karena katanya monyetnya pintar bisa disuruh ngapa-ngapain dan juga kebetulan sepupu saya tersebut senang dengan hewan monyet.
Untuk buku, subjek sangat menyukai cerita bergambar miliknya yang berjudul Kancil dan Siput. Ketika saya berada di rumah subjek sering mengeluarkan buku serita bergambar tersebut dan membacanya dengan lantang dan kadang subjek meminta saya untuk membacakannya. Meskipun subjek sudah sering sekali membaca buku tersebut namun subjek tidak bosan. Karena kata subjek gambarnya bagus dan ceritanya juga bagus. Memang dalam buku tersebut ada gambar berwarna yang mendukung cerita sehingga membuat lebih menarik.


Data umum
Jenis : Film
Judul : Curious George
Durasi : 15 menit tayang pukul 14.30
Jenis : buku cerita bergambar
Judul : Kancil dan Siput, 20 halaman
Penyampaian content
Film

Buku cerita bergambar
Content
Bercerita tentang george seekor monyet yang sangat cerdik. Kebetulan waktu itu judul nya yaitu Special Dilivery Monkey (Monyet pengantar spesial), jadi disitu george (si monyet pintar) dimintai tolong oleh seorang penjaga restoran untuk mengantarkan pie krim milik chef yang tertinggal. Hari itu si chef ada pertemuan penting dimana pie krim tersebut lah yang menentukan apakah pertemuan itu akan berhasil atau gagal. Akhirnya berangkatlah si george ke tempat dimana pertemuan itu diadakan. George pun bisa tiba dipertemuan tepat waktu setelah melewati cipratan air dari mobil, naik bus, serta diganggu oleh anjing dan juga burung. Berkat george itulah chef tersebut bisa membawakan pie krim dan berhasil dalam pertemuannya.

Bercerita tentang kancil yang sombong dan siput yang cerdik. dahulu kala ada seekor kancil yang sombong. Suatu hari kancil itu menantang seekor siput untuk lomba lari. Karena kancil ingin mempermalukan siput didepan seluruh penghuni hutan dan agar kancil bisa menyombongkan dirinya. Malam sebelum lomba tersebut dilaksanakan, siput mengajak teman-temannya berkumpul untuk mengelabuhi si kancil. jadi siput menyuruh teman-temannya untuk berbaris disepanjang lintasan perlombaan dan bersembunyi di semak-semak. Sehingga ketika kancil memanggil siput maka siput yang posisinya didepan kancil lah yang menjawab. Akhirnya hari pelaksanaan lomba lari tersebut semua penghuni hutan datang untuk melihat pertandingan. Setekah ada aba-aba mulai dengan sombongnya kancil berlari sekencang mungkin meninggalkan siput dibelakang. Setelah cukup jauh dan kancil mulai lelah, kancil memanggil siput dan ternyata suara siput berada didepannya sehingga kancil berlari lagi, dan setelah cukup jauh ia memanggil lagi si sipput dan seperti sebelumnya suara siput berada di depannya. Kemuadian ia berlai lagi sampai dekat dengan garis finish dan betapa terkejutnya bahwa siput telah berada di garis finish terlebih dahulu.
Tujuan / materi yang ingin disampaikan/pelajaran yang bisa diambil
·        Bagaimana menjalankan tanggung jawab dengan baik
·        Belajar mengitung dan belajar mengetahui letak sesuatu (disebelah kanan-kiri-depan-belakang)
·      Belajar bahwa jangan menjadi orang yang congkak dan sombong
·      Belajar untuk berpikir cerdik

Sasaran pembaca/penonton
·      Film ini cocok untuk semua umur namun lebih cocok untuk anak usia sekolah karena disitu banyak disebutkan hal-hal yang dipahami anak usia sekolah misalnya ada bahasan mengenai hemat energi, untuk anak usia belum sekolah meungkin dia akan bingung dengan apa itu hemat energi. Sedangkan untuk anak sekolah lebih bisa memahaminya.
·      Cocok untuk laki-laki maupun perempuan karena dalam ceritanya lebih menjelaskan mengenai dunia umum anak-anak dan tidak condong ke salah satu gender saja. Ditambah lagi disitu george juga memilliki teman laki-laki dan perempuan sehingga porsinya seimbang. Dapat ditonton oleh laki-laki maupun perempuan
·      Buku cerita ini cocok untuk semua jenis usia. Karena disitu ada gambar yang mendukung. Jadi meskipun anak usia belum sekolah dan tidak bisa membaca pun anak itu bisa tetap mengerti tentang isinya karena ada gambar yang mendukung.
·      Buku cerita ini cocok untuk laki-laki maupun perempuan karena dalam ceritanya tidak menjelaskan gender apapun. Ditambah lagi dari segi ceritanya tidak ada sisi yang menonjol antara feminim dan maskulin. Karena ceritanya lebih kepada orang yang sombong pada akhirnya akan kalah.
Pengemasan media (kelebihan & kelemahan)
·      Sesuai usia yang dituju karena dalam setiap cerita dijelaskan oleh narator dengan pelan dan jelas. Juga ceritanya tentang kehidupan sehari-hari anak-anak (ada bermain, berhitung, membedakan warna, dll)
·      Sudah jelas apa yang disampaikan karena ada narasi dalam setiap ceritanya dan juga cerita yang dismapikan cukup sederhana dan menarik.
·      Tetapi tokoh yang digunakan adalah monyet sehingga tidak bisa disamakan antara manusia dengan monyet (karena monyet hewan yang senang menggelantung dan melompat dari ketinggian sehingga berbahaya untuk ditiru)
·      Sesuai usia yang dituju karena huruf yang digunakan besar-besar ditambah dengan penggunaan gambar yang menarik untuk memperjelas isi cerita
·      Isi yang dismpaikan juga cukup jelas karena ada percakapan antara kancil dan siput sehingga anak akan mudah menangkap maksud dan isi dari cerita

Teori yang relevan
·         Anak usia 2-7 tahun menurut piaget masuk dalam tahap pemikiran pra operasional. Pada tahap ini anak sudah mampu membayangkan suatu objek namun dalam bentuk yang sangat sederhana. Serta dapat merepresentasikan secara mental, mengenal simbol , dalam mengopersikan sesuatu, belum bisa melihat dari sudut pandang orang lain, pikiran tidak logis, dan memandang semua benda itu hidup (Erickson dalam Santrock, 2002)
·      Selanjutnya, untuk tahap psikososial yang menandai masa awal anak-anak ialah prakarsa versus rasa bersalah (initiative vs guilt). Pada masa ini anak-anak telah yakin bahwa mereka adalah diri mereka sendiri ; yang selama masa awal anak-anak, mereka harus menemukan menjadi apa mereka kelak. Mereka mengidentifikasikan diri melalui figure yang tampak sangat kuat dan cantik di mata mereka, walaupun sering kali tidak masuk akal, tidak menyenangkan, dan kadang-kadang bahkan berbahaya. (Erickson dalam Santrock, 2002)
·      Teori Modeling albert bandura merupakan proses belajar dengan mengamati tingkah laku atau perilaku dari orang lain disekitar. Modeling yang artinya meniru, dengan kata lain juga merupakan proses pembelajaran dengan melihat dan memperhatikan perilaku orang lain kemudian mencontohnya.
·      Teori Modeling albert bandura merupakan proses belajar dengan mengamati tingkah laku atau perilaku dari orang lain disekitar. Modeling yang artinya meniru, dengan kata lain juga merupakan proses pembelajaran dengan melihat dan memperhatikan perilaku orang lain kemudian mencontohnya.
·      Pada usia 2 hingga 7 tahun belajar melalui apa yang ia lihat dan di dengar, dan selanjutnya akan ditiru. (lingkungannya), lalu daya khayal atau imajinatif anak sangat bagus, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang telah dilihat di masa lalu dan dalam imajinasi anak-anak. (Piaget, 1951) yang dikutip Mussen, Conger, Kagen dan Huston (1984).

Analisis dari kedua media :
  • Untuk yang pertama yaitu film atau serial kartun Curious George. Curious george itu sendiri adalah sebuah tayangan yang ditayangkan di televisi. Televisi itu sendiri meskipun dapat memberikan dampak yang negatif terhadap perkembangan anak-anak dengan menjauhkan mereka dari pekerjaan rumah, menjadikan mereka pelajar yang pasif, mengajarkan mereka berbagai stereotipe, memberi mereka model-model agresi yang penuh kekerasan, dan memberi mereka pandangan-pandangan yang tidak realistis tentang dunia, televisi dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan anak dengan menyajikan program-program pendidikan yang memotivasi, menambah informasi anak-anak tentang dunia di luar lingkungan dekat mereka, dan memberi model-model perilaku prososial ((Easty & Fisch, 1991)dalam Santrock, 2004)276. Selanjutnya menurut teori Modeling albert bandura merupakan proses belajar dengan mengamati tingkah laku atau perilaku dari orang lain disekitar. Modeling yang artinya meniru, dengan kata lain juga merupakan proses pembelajaran dengan melihat dan memperhatikan perilaku orang lain kemudian mencontohnya. Jadi jika dilihat dari teori modelling Albert Bandura, kartun ini bisa dijadikan contoh dalam belajar dengan menarik. Karena didalam kartun tersebut sering ada pengajaran mengenai menghitung, membantu orang lain, mengetahui jenis warna, dan lain-lain. Sehingga mengajarkan anak untuk belajar dengan menyenangkan. Akan tetapi ada adegan dimana george yang merupakan seekor monyet bergelantungan diatas gedung dan juga memanjat di tempat yang tinggi. Jika tidak didampingi oleh orang tua hal ini cukup membahayakan karena seperti yang disebutkan bahwa anak melakukan perilaku modeling sehingga dikhawatirkan anak juga akan meniru apa yang dilakukan oleh george. Selanjutnya jika dilihat dari teori yang dikemukakan oleh ((Easty & Fisch, 1991) dalam Santrock, 2004) mengajarkan mereka berbagai stereotipe, memberi mereka model-model agresi yang penuh kekerasan, dan memberi mereka pandangan-pandangan yang tidak realistis tentang dunia, hal itu benar adanya karena george yang merupakan seekor monyet tidak mungkin bisa naik bus sendiri atau bahkan mengantarkan barang milik orang.
  • Selanjutnya untuk cerita bergambar dengan judul Kancil dan Siput sesuai dengan teori yang disebutkan oleh Piaget bahwa anak usia 2-7 tahun menurut masuk dalam tahap pemikiran pra operasional. Pada tahap ini anak sudah mampu membayangkan suatu objek namun dalam bentuk yang sangat sederhana. Serta dapat merepresentasikan secara mental, mengenal simbol , dalam mengopersikan sesuatu, belum bisa melihat dari sudut pandang orang lain, pikiran tidak logis, dan
    memandang semua benda itu hidup (Erickson dalam Santrock, 2002). Sehingga cerita ini cukup sesuai dengan anak usia 2-7 tahun karena dalam tahap usia ini anak sudah paham mengenai simbol sehingga dengan membaca buku ini anak akan lebih memahami tentang simbol dan huruf. Ditambah lagi dengan teori yang disebutkan oleh (Piaget, 1951) yang dikutip Mussen, Conger, Kagen dan Huston (1984).  Pada usia 2 hingga 7 tahun belajar melalui apa yang ia lihat dan di dengar, dan selanjutnya akan ditiru. (lingkungannya), lalu daya khayal atau imajinatif anak sangat bagus, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang telah dilihat di masa lalu dan dalam imajinasi anak-anak. Sehingga dapat dikatakan bahwa anak secara tidak langsung dapat mencontoh kecerdikan dan kekreativitasan si siput. Dan juga dapat mengembangkan kemampuan imajinasi karena dalam buku cerita tersebut diilustrasikan pula cerita yang ada, sehingga hal tersebut memancing daya imajinasi anak.



My opinion / conclusion :
Saya lebih menyukai cerita bergambar dengan judul Kancil dan Siput karena banyak dampak positif yang bisa diambil. Karena ketika seseorang membaca hal itu melatih kemampuan kognitif dan imajinatif .
Sedangkan media yang satu lagi yaitu televisi dalam film curious george, menurut saya dalam film tersebut masih ada dampak negatif yang dirasakan yaitu karena tokoh utamanya merupakan monyet yang senang bergelantungan maka dikhawatirkan anak meniru tingkah laku tersebut. Ditambah lagi televisi menampilkan tayangan visual sehingga hal itu kurang mengembangkan kemampuan imajinatif anak. Sehingga saya menyarankan pada orang tua untuk mendampingi anak dalam memilih dan menonton tayangan televisi dan juga orang tua lebih mengajarkan pada anak untuk membaca sejak dini.


Milda Faraddina 
115120307111036

1 komentar: