Suka Nonton Film Kartun Curiuos George VS Membaca
buku dongeng Kancil dan Siput
Subjek merupakan
anak berusia 6 tahun dan duduk di kelas 5 Sekolah Dasar. Subjek merupakan
sepupu saya. Ketika saya tanya kartun apa yang dia suka dia langsung menjawab
“George!”. Setelah saya telusuri lebih lanjut ternyata yang dimaksudkan dengan
george adalah serial kartun yang berjudul Curious George yang tayang di antv. Setiap
saya kerumahnya sewaktu siang dia pasti sedang melihat kartun geroge
tersebut. Subjek menyukai film kartun
tersebut karena menurutnya kartun tersebut lucu. Dan juga subjek senang melihat
kartun tersebut karena katanya monyetnya pintar bisa disuruh ngapa-ngapain dan
juga kebetulan sepupu saya tersebut senang dengan hewan monyet.
Untuk buku,
subjek sangat menyukai cerita bergambar miliknya yang berjudul Kancil dan Siput.
Ketika saya berada di rumah subjek sering mengeluarkan buku serita bergambar
tersebut dan membacanya dengan lantang dan kadang subjek meminta saya untuk
membacakannya. Meskipun subjek sudah sering sekali membaca buku tersebut namun
subjek tidak bosan. Karena kata subjek gambarnya bagus dan ceritanya juga
bagus. Memang dalam buku tersebut ada gambar berwarna yang mendukung cerita
sehingga membuat lebih menarik.
Data umum
|
Jenis : Film
Judul : Curious George
Durasi :
15 menit tayang pukul 14.30
|
Jenis : buku cerita bergambar
Judul : Kancil dan Siput, 20 halaman
|
Penyampaian content
|
Film
|
Buku cerita
bergambar
|
Content
|
Bercerita tentang george seekor monyet
yang sangat cerdik. Kebetulan waktu itu judul nya yaitu Special Dilivery Monkey
(Monyet pengantar spesial), jadi disitu george (si monyet pintar) dimintai
tolong oleh seorang penjaga restoran untuk mengantarkan pie krim milik chef
yang tertinggal. Hari itu si chef ada pertemuan penting dimana pie krim
tersebut lah yang menentukan apakah pertemuan itu akan berhasil atau gagal.
Akhirnya berangkatlah si george ke tempat dimana pertemuan itu diadakan.
George pun bisa tiba dipertemuan tepat waktu setelah melewati cipratan air
dari mobil, naik bus, serta diganggu oleh anjing dan juga burung. Berkat
george itulah chef tersebut bisa membawakan pie krim dan berhasil dalam
pertemuannya.
|
Bercerita tentang kancil
yang sombong dan siput yang cerdik. dahulu kala ada seekor kancil yang sombong.
Suatu hari kancil itu menantang seekor siput untuk lomba lari. Karena kancil
ingin mempermalukan siput didepan seluruh penghuni hutan dan agar kancil bisa
menyombongkan dirinya. Malam sebelum lomba tersebut dilaksanakan, siput
mengajak teman-temannya berkumpul untuk mengelabuhi si kancil. jadi siput
menyuruh teman-temannya untuk berbaris disepanjang lintasan perlombaan dan
bersembunyi di semak-semak. Sehingga ketika kancil memanggil siput maka siput
yang posisinya didepan kancil lah yang menjawab. Akhirnya hari pelaksanaan
lomba lari tersebut semua penghuni hutan datang untuk melihat pertandingan.
Setekah ada aba-aba mulai dengan sombongnya kancil berlari sekencang mungkin
meninggalkan siput dibelakang. Setelah cukup jauh dan kancil mulai lelah,
kancil memanggil siput dan ternyata suara siput berada didepannya sehingga
kancil berlari lagi, dan setelah cukup jauh ia memanggil lagi si sipput dan
seperti sebelumnya suara siput berada di depannya. Kemuadian ia berlai lagi
sampai dekat dengan garis finish dan betapa terkejutnya bahwa siput telah
berada di garis finish terlebih dahulu.
|
Tujuan / materi yang ingin disampaikan/pelajaran yang bisa diambil
|
·
Bagaimana menjalankan tanggung jawab dengan
baik
·
Belajar mengitung dan belajar mengetahui letak
sesuatu (disebelah kanan-kiri-depan-belakang)
|
·
Belajar bahwa jangan menjadi orang yang
congkak dan sombong
·
Belajar untuk berpikir cerdik
|
Sasaran pembaca/penonton
|
·
Film ini cocok untuk semua umur namun lebih cocok untuk anak usia
sekolah karena disitu banyak disebutkan hal-hal yang dipahami anak
usia sekolah misalnya ada bahasan mengenai hemat energi, untuk anak usia
belum sekolah meungkin dia akan bingung dengan apa itu hemat energi.
Sedangkan untuk anak sekolah lebih bisa memahaminya.
·
Cocok untuk laki-laki maupun perempuan karena dalam ceritanya
lebih menjelaskan mengenai dunia umum anak-anak dan tidak condong ke salah
satu gender saja. Ditambah lagi disitu george juga memilliki teman laki-laki
dan perempuan sehingga porsinya seimbang. Dapat ditonton oleh laki-laki
maupun perempuan
|
·
Buku cerita ini cocok untuk semua jenis usia.
Karena disitu ada gambar yang mendukung. Jadi meskipun anak usia belum
sekolah dan tidak bisa membaca pun anak itu bisa tetap mengerti tentang isinya
karena ada gambar yang mendukung.
·
Buku cerita ini cocok untuk laki-laki maupun
perempuan karena dalam ceritanya tidak menjelaskan gender apapun. Ditambah
lagi dari segi ceritanya tidak ada sisi yang menonjol antara feminim dan
maskulin. Karena ceritanya lebih kepada orang yang sombong pada akhirnya akan
kalah.
|
Pengemasan media (kelebihan & kelemahan)
|
·
Sesuai usia yang dituju karena dalam setiap cerita dijelaskan
oleh narator dengan pelan dan jelas. Juga ceritanya tentang kehidupan
sehari-hari anak-anak (ada bermain, berhitung, membedakan warna, dll)
·
Sudah jelas apa yang disampaikan karena ada narasi dalam setiap
ceritanya dan juga cerita yang dismapikan cukup sederhana dan menarik.
·
Tetapi tokoh yang digunakan adalah monyet
sehingga tidak bisa disamakan antara manusia dengan monyet (karena monyet
hewan yang senang menggelantung dan melompat dari ketinggian sehingga
berbahaya untuk ditiru)
|
·
Sesuai usia yang dituju karena huruf yang
digunakan besar-besar ditambah dengan penggunaan gambar yang menarik untuk
memperjelas isi cerita
·
Isi yang dismpaikan juga cukup jelas karena ada
percakapan antara kancil dan siput sehingga anak akan mudah menangkap maksud
dan isi dari cerita
|
Teori yang relevan
|
·
Anak usia 2-7 tahun menurut piaget masuk dalam
tahap pemikiran pra operasional. Pada tahap ini anak sudah mampu membayangkan
suatu objek namun dalam bentuk yang sangat sederhana. Serta dapat
merepresentasikan secara mental, mengenal simbol , dalam mengopersikan
sesuatu, belum bisa melihat dari sudut pandang orang lain, pikiran tidak
logis, dan memandang semua benda itu hidup (Erickson dalam Santrock, 2002)
·
Selanjutnya,
untuk tahap psikososial yang menandai masa awal anak-anak
ialah prakarsa versus rasa bersalah (initiative vs guilt). Pada masa ini
anak-anak telah yakin bahwa mereka adalah diri mereka sendiri ; yang
selama masa awal anak-anak, mereka harus menemukan menjadi apa mereka kelak.
Mereka mengidentifikasikan diri melalui figure yang tampak sangat kuat dan
cantik di mata mereka, walaupun sering kali tidak masuk akal, tidak
menyenangkan, dan kadang-kadang bahkan berbahaya. (Erickson dalam Santrock, 2002)
·
Teori
Modeling albert bandura merupakan proses belajar dengan mengamati tingkah
laku atau perilaku dari orang lain disekitar. Modeling yang artinya meniru,
dengan kata lain juga merupakan proses pembelajaran dengan melihat dan
memperhatikan perilaku orang lain kemudian mencontohnya.
·
Teori Modeling albert bandura merupakan proses belajar dengan
mengamati tingkah laku atau perilaku dari orang lain disekitar. Modeling yang
artinya meniru, dengan kata lain juga merupakan proses pembelajaran dengan
melihat dan memperhatikan perilaku orang lain kemudian mencontohnya.
·
Pada
usia 2 hingga 7 tahun belajar
melalui apa yang ia lihat dan di dengar, dan selanjutnya akan ditiru.
(lingkungannya), lalu daya khayal atau imajinatif anak sangat bagus, sehingga
menghasilkan suatu tindakan yang telah dilihat di masa lalu dan dalam
imajinasi anak-anak. (Piaget, 1951) yang dikutip Mussen,
Conger, Kagen dan Huston (1984).
|
Analisis dari kedua media :
- Untuk yang pertama yaitu film atau serial kartun Curious George. Curious george itu sendiri adalah sebuah tayangan yang ditayangkan di televisi. Televisi itu sendiri meskipun dapat memberikan dampak yang negatif terhadap perkembangan anak-anak dengan menjauhkan mereka dari pekerjaan rumah, menjadikan mereka pelajar yang pasif, mengajarkan mereka berbagai stereotipe, memberi mereka model-model agresi yang penuh kekerasan, dan memberi mereka pandangan-pandangan yang tidak realistis tentang dunia, televisi dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan anak dengan menyajikan program-program pendidikan yang memotivasi, menambah informasi anak-anak tentang dunia di luar lingkungan dekat mereka, dan memberi model-model perilaku prososial ((Easty & Fisch, 1991)dalam Santrock, 2004)276. Selanjutnya menurut teori Modeling albert bandura merupakan proses belajar dengan mengamati tingkah laku atau perilaku dari orang lain disekitar. Modeling yang artinya meniru, dengan kata lain juga merupakan proses pembelajaran dengan melihat dan memperhatikan perilaku orang lain kemudian mencontohnya. Jadi jika dilihat dari teori modelling Albert Bandura, kartun ini bisa dijadikan contoh dalam belajar dengan menarik. Karena didalam kartun tersebut sering ada pengajaran mengenai menghitung, membantu orang lain, mengetahui jenis warna, dan lain-lain. Sehingga mengajarkan anak untuk belajar dengan menyenangkan. Akan tetapi ada adegan dimana george yang merupakan seekor monyet bergelantungan diatas gedung dan juga memanjat di tempat yang tinggi. Jika tidak didampingi oleh orang tua hal ini cukup membahayakan karena seperti yang disebutkan bahwa anak melakukan perilaku modeling sehingga dikhawatirkan anak juga akan meniru apa yang dilakukan oleh george. Selanjutnya jika dilihat dari teori yang dikemukakan oleh ((Easty & Fisch, 1991) dalam Santrock, 2004) mengajarkan mereka berbagai stereotipe, memberi mereka model-model agresi yang penuh kekerasan, dan memberi mereka pandangan-pandangan yang tidak realistis tentang dunia, hal itu benar adanya karena george yang merupakan seekor monyet tidak mungkin bisa naik bus sendiri atau bahkan mengantarkan barang milik orang.
- Selanjutnya untuk cerita bergambar dengan judul Kancil dan Siput sesuai dengan teori yang disebutkan oleh Piaget bahwa anak usia 2-7 tahun menurut masuk dalam tahap pemikiran pra operasional. Pada tahap ini anak sudah mampu membayangkan suatu objek namun dalam bentuk yang sangat sederhana. Serta dapat merepresentasikan secara mental, mengenal simbol , dalam mengopersikan sesuatu, belum bisa melihat dari sudut pandang orang lain, pikiran tidak logis, danmemandang semua benda itu hidup (Erickson dalam Santrock, 2002). Sehingga cerita ini cukup sesuai dengan anak usia 2-7 tahun karena dalam tahap usia ini anak sudah paham mengenai simbol sehingga dengan membaca buku ini anak akan lebih memahami tentang simbol dan huruf. Ditambah lagi dengan teori yang disebutkan oleh (Piaget, 1951) yang dikutip Mussen, Conger, Kagen dan Huston (1984). Pada usia 2 hingga 7 tahun belajar melalui apa yang ia lihat dan di dengar, dan selanjutnya akan ditiru. (lingkungannya), lalu daya khayal atau imajinatif anak sangat bagus, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang telah dilihat di masa lalu dan dalam imajinasi anak-anak. Sehingga dapat dikatakan bahwa anak secara tidak langsung dapat mencontoh kecerdikan dan kekreativitasan si siput. Dan juga dapat mengembangkan kemampuan imajinasi karena dalam buku cerita tersebut diilustrasikan pula cerita yang ada, sehingga hal tersebut memancing daya imajinasi anak.
My opinion / conclusion :
Saya lebih menyukai cerita
bergambar dengan judul Kancil dan Siput karena banyak dampak positif yang bisa
diambil. Karena ketika seseorang membaca hal itu melatih kemampuan kognitif dan
imajinatif .
Sedangkan media yang satu lagi yaitu
televisi dalam film curious george, menurut saya dalam film tersebut masih ada dampak negatif yang
dirasakan yaitu karena tokoh utamanya merupakan monyet yang senang
bergelantungan maka dikhawatirkan anak meniru tingkah laku tersebut. Ditambah
lagi televisi menampilkan tayangan visual sehingga hal itu kurang mengembangkan
kemampuan imajinatif anak. Sehingga saya menyarankan pada orang tua untuk
mendampingi anak dalam memilih dan menonton tayangan televisi dan juga orang
tua lebih mengajarkan pada anak untuk membaca sejak dini.
Good job, Milda!
BalasHapus