NAMA: FADHLILLAH GHALI FARAND
NIM : 115120301111008
KELAS : PSIKOLOGI ANAK (A.PSI.5)
DOSEN : ARI PRATIWI, S.Psi, M.Psi.
ANAK DAN MEDIA
"LEBIH BAGUS THOMAS & FRIENDS atau GAMES ANGRY BIRDS RIO? "
Subjek
saya kali ini adalah keponakan saya sendiri yang bernama M.Faris Rezky. Dia
tepat berusia tiga tahun tanggal 1 November 2013 yang lalu.
Saya sangat dekat
dengan dia, walaupun bertemu hanya saat liburan semester, tapi tahun lalu dan
tahun ini ia beserta kedua kakak saya berlibur ke Surabaya, jadi sabtu dan minggu (7-8 Desember 2013) saya
berkesempatan untuk bertanya-tanya tentang kartun kesukaannya.
Sebenarnya sudah
dari dulu saya tahu, tapi hanya sekedar tahu, belum begitu mendalam mengetahui
serial TV Kartun yang menjadi favoritnya. Walaupun sering dari pertanyaan saya
dijawab tidak sesuai konteks, dan sangat susah mendapatkan jawaban dari anak
berusia 3 tahun yang berbicara masih belum terlalu lancar. Tapi saya masih
tetap dan berusaha mengerti maksud dari jawaban Faris.
Faris sangat menyukai serial TV
Thomas and Friends yang ditayangkan di Global TV setiap pagi Pukul 08.00-08.30
WIB. Faris menyukai tayangan ini sejak usianya masih 2 tahun, setelah memasuki
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) ia masih suka menonton Thomas and Friends,
namun dalam bentuk VCD kepingan yang dibelikan mama dan papanya. Ia selalu
menyaksikannya setelah pulang sekolah dengan episode yang sama.
Selain menyukai tayangan Thomas and
Friends, Faris sangat menyukai kartun Angry Birds, awalnya ia hanya menyukai
gambar-gambar nya saja, namun setelah ia dihadiahi PSP saat usianya dua tahun,
dan Tablet saat berulang tahun di usia nya yang ke tiga, ia sangat menyukai
games Angry Bird di Tab dan PSP nya. Walaupun sebenarnya Faris bermain games di
PSP maupun tab hanya sekedar memainkan hafalan bagaimana cara memainkannya,
tidak terlalu mengerti apabila ada sesuatu yang baru atau berada pada level
tinggi. Namun untuk memberhentikan Faris bermain angry bird pada tab dan psp
nya sangat susah, perlu dikerasi atau dibentak untuk stop bermain games.
Namun dari
pengakuan kedua orang tua Faris (re: kakak saya) mereka membelikan Faris Tab
dan PSP karena faris sangat menginginkannya terlebih ketika semua keluarga
berkumpul, sepupu dan saudara-saudara seumuran Faris sudah memiliki Tablet atau
Ipad masing-masing, sehingga Faris menjadi sangat mengingankan benda tersebut. Karena
“kasihan” maka kedua kakak saya ini membelikan hadiah PSP dan Tablet pada saat
faris berulang tahun.
Setelah saya mengetahui kartun
kesukaan Faris, saya mencari tayangan di youtube tentang serial TV Thomas and
Friends dengan berbagai episode, yang secara keseluruhan memiliki jalan cerita
yang sama, dan khas. Tidak jauh berbeda tiap episode, hanya percakapan, konteks
masalah, dan latar belakang yang berbeda, secara isi keseluruhan dan
penyampaian pesan sama semua.
Untuk games Angry
Bird edisi RIO saya sudah memilikinya lama di tablet saya, sama dengan
kebanyakan kartun lain, games ini menceritakan hal yang sama pada setiap
levelnya, dan memiliki tugas dan misi yang sama yaitu membunuh babi dengan
melemparkan burung mnggunakan ketapel. Namun hanya saja memiliki tingkatan
kesulitan yang berbeda-beda, dan visualisasi yang berbeda, untuk edisi RIO
sendiri merupakan edisi baru yang lebih bagus gambar dan penampilannya, serta
tempat bermainnya beda, kalau angry bird biasa di luar, maka RIO bermainnya
kebanyakan didalam ruangan. Secara visual gambat edisi RIO sepertinya lebih
diperuntukan gamers remaja atau usia bukan anak-anak karena tampilan tidak seperti
anak-anak lagi lebih eksklusif. Namun secara keseluruhan sama saja.
Secara
singkat saya merangkum kan tentang Thomas and Friends dan Games Angry Bird
Data Umum
|
Jenis
: Serial TV Kartun
Judul
: Thomas and Friends
|
Jenis : Game Portable
dalam PSP dan Tablet
Judul : Angry Bird edisi
RIO
|
Penyampaian Content
|
Full Cartoon
|
Games dengan Icon Kartun
Angry Birds
|
Content
|
Serial TV kartun lucu yang berkisah tentang beberapa
kereta api yang bertugas di sebuah tempat yaitu Pulau Sodor
|
Games yang menceritakan tentang marahnya seorang
burung terhadap babi yang mencuri telur-telurnya.
|
Pelajaran yang bisa di
ambil
|
Cerita dan animasi Thomas
ini cukup sederhana dan tidak serumit dan secanggih cerita-cerita Disney dan
sebagainya, karena kesederhanaannya serial TV ini direkomendasikan untuk
anak-anak. Kisahnya sangat mengajarkan empati, persahabatan, kerjasama, kasih
sayang dan sikap positif lainnya serta tidak ada unsur kekerasan yang baik
ditanamkan pada diri anak-anak.
|
Sebenarnya games ini
adaptasi dari film Angry bird yang menceritakan kemarahan burung terhadap
babi yang mecuri telur-telur burung. Yang bisa diambil dari cerita ini adalah
jangan mengambil yang bukan haknya karena bisa terjadi perpecahan
|
Sasaran Penonton
|
Semua umur tetapi lebih
cocok untuk anak-anak usia balita dan sekolah. Namun lebih cocok untuk balita
karena ceritanya sangat sederhana dan mendidik balita
|
Semua umur, tidak hanya
anak-anak melainkan dewasa pun sangat suka memainkan games satu ini. Namun karena
kartun, sehingga memang pasarnya adalah anak-anak.
|
Pengemasan Media
(kelebihan & Kekurangan)
|
· (+) Penokohan yang unik
karena menggunakan media transportasi (kereta api) dikemas semenarik mungkin.
( - ) Alur
cerita yang sama setiap episode nya membuat anak mudah menebak ceritanya, dan
apabila anak sudah mulai mengerti, kemungkinan akan bosan dengan Thomas and
Friends.
|
(
(+) Gambar dan visual yang sangat
bagus, full color dan tidak membosankan
(-) tidak ada memainkan fungsi
verbal atau suara, sehingga monoton. Tidak banyak pelajaran didalamnya selain
jangan mencuri.
Fokus pada pertengkaran burung dan
babi.
Tidak pernah terselesaikan konflik
dalam games
|
Teori yang Relevan
|
Periode perkembangan
Piaget, di periode pra operasional (2-7tahun) Pada periode ini anak bisa melakukan sesuatu
sebagai hasil meniru atau mengamati sesuatu model
tingkah laku. Anak usia balita belajar melalui apa yang ia lihat dan di dengar,
dan selanjutnya akan ditiru. (lingkungannya), lalu daya khayal atau
imajinatif anak sangat bagus sehingga anak sering berbicara sendiri, atau
dengan benda disekitarnya sehingga menghasilkan suatu tindakan yang telah
dilihat di masa lalu dan dalam imajinasi anak-anak.
|
TEORI
-
Tahap
Pra-Oprasional
Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari
empat tahapan. Dengan mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa
setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi psikologis muncul. Pemikiran Pra-Operasi dalam
teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap
objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang dan secara
logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak belajar menggunakan dan
merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih
bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang
lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti
mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan
semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda.
Menurut Piaget, tahapan pra-operasional
mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara usia dua sampai enam tahun.
Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan berbahasanya.
Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar.
Bagaimanapun, mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Di
permulaan tahapan ini, mereka cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat
memahami tempatnya di dunia dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama
lain. Mereka kesulitan memahami bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya.
Tetapi seiring pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain
semakin baik. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan
menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan.
-
Perkembangan Bahasa
Anak Usia 2-6
Tahun bercirikan;
-
Anak sudah menggunakan kalimat majemuk beserta anak kalimatnya.
-
Tingkat berpikir anak sudah lebih maju
-
Anak banyak bertanya tentang waktu, sebab akibat melalui pertanyaan kapan,
mengapa, bagaimana.
-
Perkembangan Sosial
Pada usia anak memasuki 4 tahun, perkembangan sosial anak sudah tampak jelas,
karena mereka sudah mulai aktif berhubungan dengan teman sebayanya.
-
Perkembangan Bermain
Usia anak pra-sekolah dapat dikatakan sebagai masa bermain, karena setiap
waktunya diisi dengan kegiatan bermain. Terdapat beberapa macam permainan anak
seperti;
-
Permainan fungsi (permainan gerak),ex: meloncat-loncat, berlarian
dsb.
-
Permainan fiksi, ex: kuda-kudaan, perang-perangan dsb
-
Permainan reseptif atau apresiatif, ex: mendengar cerita, dongeng dsb
-
Permainan konstruksi, ex: membuat kue dari tanah, membuat
rumah-rumahan dsb
-
Permainan prestasi, ex: sepak bola, basket, dsb
ANALISIS
"Thomas and Friends" menceritakan
tentang bagaimana kereta api-kereta api itu menjalankan tugas mereka
masing-masing, tentang sebuah persahabatan, tentang perbuatan saling tolong
menolong, saling bekerja sama, saling memaafkan, dan banyak hal lain yang bagus
diajarkan untuk anak-anak. Pada usia batita-balita memang merupakan proses
pembentukan karakter yang sangat penting, karenanya anak haruslah sedini
mungkin diajari dan diberikan pengertian tentang hal-hal yang baik serta
perbuatan yang baik pula. Sehingga secara implisit, serial TV dan Film Thomas
adn Friend layak disaksikan anak-anak usia 2-6 Tahun.
Termasuk Faris yang sekarang berusia
tiga tahun, dan sangat menyukai baik tokoh animasi maupun cerita dari Thomas
ini. Kesukaannya terhadap Thomas juga terlihat saat pemilihan baju, tas, dan
sepatu yang bergambarkan tokoh Thomas yang identik dengan warna biru.
Ketika
saya tanya tentang cerita Thomas, Faris menjawab bahwa Thomas itu kereta yang
baik, punya banyak teman dan baik hati. Secara garis besar Faris menangkap
makna dari tontonan serial TV Thomas yang selalu ditontonnya. Namun dia belum
bisa menghapalkan semua tokoh atau teman-teman Thomas yang lain. Dan dibenarkan
oleh sang Mama, yaitu kakak saya sendiri Faris memang mengerti cerita Thomas,
tapi untuk mengaplikasikannya ke kehidupan sehari-hari seperti di Paud, maupun
di lingkungan bermain dirumahnya dia belum begitu mampu. Karena masih malu-malu
ketika berteman, terlebih dengan orang baru. Dan kemungkinan faris masih
bingung ingin meniru perbuatan baik Thomas kedalam konteks apa, karena seluruh
cerita Thomas berada dalam lingkup kereta api. Berjalannya waktu, semakin lama
faris menyukai Thomas mungkin akan lebih mudah Faris mengaplikasikan atau
meniru perbuatan dan moral baik Thomas kedalam kehidupan nyata.
Kemudian untuk games yang disukai
Faris, apabila dia sudah mengerti apa tujuan dari kartun "Angry Bird (RIO)" yaitu
jangan mencuri mungkin akan lebih baik, namun kenyataannya dia hanya mengetahui
bahwa membunuh babi ialah dengan mengunakan ketapel dan burung. Secara garis
besar pesan moral angry birds ini tidak bisa diterima oleh kebanyakan anak-anak
termasuk Faris, bahkan adegan pertengkaran burung dan babi karena babi mencuri
telur burung merupakan perbuatan dan pesan moral yang kurang baik untuk
anak-anak.
Bisa
jadi pertengkakaran dan perilaku mencuri telur yang akan ditiru anak-anak,
karena penggambaran icon burung dan babi yang dikemas menarik membuat anak lupa
bahwa ada cerita dalam angry bird, anak hanya fokus pada permainnya saja.
Pada intinya tayangan Thomas yang menjadi sebuah media
hiburan yang disukai anak-anak termasuk Faris, bisa menjadi investasi perbaikan
moral, dan penanaman nilai-nilai kebaikan sejak dini, sehingga tayangan ini
secara keseluruhan baik ditonton anak-anak walaupun usia baalita. Dengan
catatan tetap perlu pengawasan orang tua, jangan sampe menonton terlalu
berlebihan ketika tayangan ini sudah menjadi kepingan DVD atau VCD yang
beredar. Karena akan membuat nilai-nilai baik yang tertanam tadi hilang,
tergantikan dengan asyik dan seru nya kartun itu saja.
Dan
Angry Bird menurut saya masih kurang tepat disajikan pada anak-anak karena,
games bisa membuat ketagihan, sebenarnya tayangan televisi juga, tapi untuk
menyetop anak menonton lebih mudah dibandingkan dengan memberhentikan anak
bermain (apalagi dengan PSP dan Tab) yang notabene adalah kehidupan mereka ada
pada games tersebut.
KONKLUSI
Dari
dua media yang disukai Faris yaitu Film Kartun Thomas and Friends dan Games
Angry Birds. Saya sangat setuju dan lebih menyukai kartun Thomas and Friends
sebagai media tumbuh kembang dan media hiburan Faris dengan Usianya yang baru
menginjak 3 tahun. Karena sangat sesuai dengan usianya, dan banyak pelajaran
serta moral yang dapat diambil pelajaran dari kartun Thomas and Friends.
Walaupun kartun ini sangat sederhana dari segi cerita dan animasinya, namun
kartun ini memiliki suara, sehingga anak sudah mulai tebiasa mendengarkan dan
berlatih berbicara, karena saat ini banyak kartun yang terkenal tapi tidak ada
percakapan atau dialognya hanya gerakan saja. Sehingga dengan menonton Thomas
anak bisa sekaligus belajar berbicara secara benar.
Kartun
ini secara perkembangan psikologis sangat bermanfaat, dimana anak dapat menerima informasi yang sederhana
dan dapat meningkatkan kognitifnya, pada fase ini pun anak mampu berfantasi
atau berimajinasi Kemampuan anak
berimajinasi ini perlu difasilitasi untuk meningkatkan daya imajinasi mereka
yang kemudian akan mampu mengembangkan kognitif dan daya ingat anak Menurut
Piaget perkembangan kognitif usia prasekolah masuk dalam kategori
preoperasional, yaitu tahapan dimana anak belum mampu menguasai operasi mental
secara logis (kegiatan-kegiatan yang diselesaikan secara mental bukan fisik).
Periode ini dtandai dengan berkembangnya kemampuan menggunakan sesuatu untuk
merepresentasikan sesuatu yang lain dengan menggunakan symbol (kata-kata,
bahasa gerak dan benda).
Kemampuan mengingat pada anak merupakan suatu
aktifitas kognitif, telah dijelaskan diatas bahwa perkembangan kognitif anak
usia prasekolah yaitu berkembangnyaa semiotic funcition, ketika kemampuan
semiotic funcition berkembang maka kemampuan mengingat pada anakpun berkembang.
Reaksi emosi senangnya anak dalam mendengarkan dan melihat tayangan Thomas
dapat mempengaruhi aktifitas kognitif menjadi semakin berkembang baik.
SARAN
Jadi, walaupun saat ini banyak media yang
menayangkan kartun untuk anak-anak,orang tua harus selalu mendampingi anak
untuk memilih dan memilah media yang mendidik untuk anak.
Karena pada dasarnya kartun itu baik apabila sarat
pendidikan, bagiamana cara mengetahui kartun itu sarat pendidikan atau tidak,
Pendampingan orang tua saat anak-anak menonton kartun sangat penting sekali
untuk menentukan apa itu layak atau tidak. Perusahaan animasi dan pertelevisian
membuat kartun ada range untuk umur tertentu maka para orang tua harus bijak memilih
kartun yang sesuai dengan umur anak.
Tapi jangan biarkan anak terus menerus
menonton kartun dan hanya duduk menonton karena hal itu juga tidak terlalu
bagus buat anak kita, jadi kurang bersosialisasi, kurang aktif. Jadi intinya jangan
terlalu berlebihan dan terus dampingi anak. Setidaknya sehari anak sebaiknya
hanya menonton TV kurang lebih 2 jam saja. Karena terlalu banyak menonton
tayangan televisi seperti kartun bisa membuat anak malas bermain dgn teman-temannya
sehingga berakibat buruk pada sosialisasinya. Kebanyakan menonton kartun juga
memicu agresifitas. Jalan keluarnya berikan aktivitas yg lain. Seperti bermain
puzzle, mewarnai, atau hal-hal yang lebih melatih motorik kasarnya sperti
bermain sepeda atau lari-lari kecl.
Dan semoga harapan penulis adalah, artikel dan informasi kecil ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, orang tua, dan pendidik.
SEKIAN
-Fadhli-
-Fadhli-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar